Buah
Andaliman
Bumbu
Makanan Khas Batak Yang Belum tersentuh teknologi dan ilmu pengetahuan
"andaliman lebih
terkenal di Asia seperti di China, Jepang, Korea, dan India. Sebutan kerennya
szechuan pepper."
Terbit24
November 2009Dibaca9,601 kaliKomentar24 KomentarKategori:Potensi Bisnis DaerahIde
Bisnis:andaliman,antimikrobia,antioksidan, buah, buah andaliman, bumbu ikan,khas, potensi daerah,rempah, sumatera utara
Di Jepang dan Korea
andaliman dijadikan hiasan atau dipakai menambah rasa pedas pada sup dan mie.
Masyarakat Gujarat, Goa, dan Maharashtra di India selalu menyelipkan andaliman
sebagai bumbu ikan. Nah, karena banyak yang menyukainya, andaliman tak hanya
dijajakan di pasar
tradisionalseperti Pasar Senen di Jakarta Pusat-seharga
Rp50.000/kg-tapi ia sudah menembus negeri Abang Sam. Di sana khususnya di Asian
Food Store, andaliman dijual seharga US$14,99 per ons setara Rp140.990/ons.
Tanaman Andaliman
Tanaman Andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC) ditemukan tumbuh liar di daerah Tapanuli dan
digunakan sebagai rempah pada masakan adat Batak Angkola dan Batak Mandailing.
Banyak tumbuh di tanah kering di dataran tinggi dan rendah. Tanaman yang satu
ini merupakan komoditi pelengkap masakan khas orang Batak. Berbagai jenis
masakan khas Batak seperti sangsang, na niura, na tinombur, atau arsik, rasanya
tidak klop tanpa kehadiran andaliman.
Andaliman tumbuh
sebagai pohon berbatang kuas, bukan merambat. Batang – batangnya berdahan
banyak, daunnya kecil-kecil, mirip seperti bunga mawar. Di sekujur batang,
ranting, dari bawah ke ujung dipenuhi duri-duri yang tajam, seperti duri mawar.
Namun duri andaliman lebih besar dan kokoh. Tinggi pohon rata-rata 2-4 meter,
jarang lebih dari 5 meter. Usia produktif kurang dari 7 tahun.
Buah andaliman muncul
dari antara duri-duri itu, lazimnya diapit duri-duri, buah tumbuh di antara
duri. Memetik andaliman perlu konsentrasi tinggi. Karena banyaknya duri.
Buahnya kecil-kecil, butirannya lebih kecil dari merica. Buahnya bertangkai,
lebih mudah membayangkan seperti leunca, kalau di Tatar Sunda. Ukuran andaliman
kira-kira seperduapuluh leunca.
Kalau masih muda, buah
berwarna hijau, dan matang berwarna merah. Dan kalau kering, hitam. Buah
andaliman yang baru dipetik sebaiknya dibungkus daun pisang, sebab kalu
dibiarkan terbuka, akan cepat rusak. Buahnya langsung berubah hitam, dan
pecah-pecah. Biji keluar dari kulit. Menghasilkan satu kilogram andaliman sangat
sulit. Memanen satu pohon besar dan berbuah lebat, butuh setengah hari.
Memanen andaliman buah
perdana biasanya lebih mudah, karena tangkainya lebih panjang-panjang, sehingga
lebih mudah memetik. tapi hati-hati, karena durinya biasanya masih runcing-runcing.
Hasil panen maksimal buah andaliman sekitar 10-20 kg dalam sehari. Setiap
memetik andaliman, tidak ada jaminan tangan tidak tertancap duri. Sekali kena,
getir, perih dan nyeri luar biasa. Tidak saja sakit karena terluka, tapi karena
terkenal getirnya rasa andaliman.
Manfaat Buah Andaliman
Tanpa andaliman,
masakan seperti sangsang atau arsik, rasanya hambar. Ada citarasa spesifik
ketika ditumbuk dengan cabai, membuat bumbu masakan menimbulkan aroma dan taste
(citarasa) yang mengundang selera makan. Rasa pedas dan aroma andaliman beda
dengan pedasnya cabai, sungguh pas di lidah orang Batak yang suka masakan pedas
menggigit.
Andaliman diduga
mengandung senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antimikroba dan
antioksidan. Di bidang pangan antioksidan digunakan untuk melindungi
lemak/minyak terhadap kerusakan oksidatif. Dalam kaitan dengan aplikasinya,
aktivitas antioksidan dipengaruhi oleh sistem panganyang
merupakan medium bagi antioksidan tersebut. Proses panas yang diterapkan pada
pengolahan pangan serta pH makanan turut pula mempengaruhi kestabilan aktivitas
antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas
antioksidan ekstrak buah andaliman pada berbagai sistem pangan dan untuk
mengetahui kestabilan aktivitasnya terhadap beberapa kondisi suhu dan pH.
Aktivitas antioksidan
ekstrak buah andaliman dalam sistem minyak juga lebih rendah dibandingkan BHT,
yang ditunjukkan dengan waktu induksi rata-rata 7.29 jam untuk ekstrak etanol, 7.02 jam untuk ekstrak
heksana-etanol, 8.18 jam untuk BHT clan 6.19 jam untuk kontrol. Komponen yang
memiliki aktivitas sebagai antioksidan pada ekstrak buah andaliman bersifat
relatif tahan panas. Pada pengujian dalam sistem aqueous, perlakuan dengan suhu
175°C selama 120 menit menurunkan faktor protektif sekitar 17 persen untuk
ekstrak etanol clan 13.6 persen untuk ekstrak heksana-etanol.
Buah andaliman juga
kaya akan vitamin C dan E yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Diolah dari berbagai
sumber